Archive for February, 2013

Finding Destiny (Eps. 71) : Aku Ingin Hanya Kita

Kadang aku ingin tinggal di tempat sunyi
Kadang aku tidak ingin tinggal di tempat ramai ini

Aku sudah mulai jengah dengan pandangan mereka
Aku risih dengan bisikan mereka

Bagaimana aku dan kamu bisa bertemu dalam rasa
Kalau mereka tak pernah memberi jeda

Bagaimana aku dan kamu bisa bicara lebih lama
Kalau mereka terus saja bicarakan kita

PS : Aku senang dengan kehadiranmu tapi tidak dengan mereka

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 70) : Jawaban Untuk Sebuah Rasa

Baru saja aku ingin memejamkan mata. Tapi aku terngiang lagi dengan rentetan kata yang kutulis sebelumnya. Kemudian sosok Dia muncul.

Aku tahu kenapa.
Aku mengerti kenapa jadi dia.

Ya..
Dia yang ternyata dengan senyumnya mampu melelehkan cairan di otakku.
Dia yang dengan suaranya membuat tenggorokanku tercekat.
Dia yang dengan kucium aroma tubuhnya menjadikanku patung yang tak bisa bergerak.
Dia yang dengan langkah kakinya membuatku gugup untuk menjadi lebih dekat.

Dia memang tak biasa.
Meski aku tak mengenalnya.
Tapi bagaimana semua ini bisa?
Apa memang karena cinta?

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 69) : Sebuah Rasa

Aku juga tidak mengerti dengan semua ini. Kenapa setiap aku bertemu dengannya ada sebuah rasa yang tak biasa.

Dia bukan siapa-siapa.
Aku tidak kenal dia.
Aku tidak tahu namanya.
Aku cuma bertemu beberapa kali dalam berbagai kesempatan.
Tanpa direncanakan.

Dan…
Tak pernah ada yang berubah.
Sejak pertama hingga terakhir sore tadi.
Masih tetap sama.
Aku merasakan ada yang bergejolak di dada.
Aku tak bisa menahan aliran darahku yang lebih deras.
Aku merasa sesak napas karena jantungku pun berdetak lebih kencang.

Apa ini yang dinamakan cinta?
Apa itu yang dimaksud soulmate?
Tapi kenapa dengan dia?
Orang yang bahkan bicara denganku hanya beberapa kata dalam hidupku ini.
Orang yang aku tidak tahu warna kesukaannya apa.
Orang yang tidak pernah membuatku tersenyum dengan leluconnya.
Orang yang tak pernah ku ingat saat aku ingin curhat.

Lalu kenapa jadi Dia???

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 68) : It’s Great Day

Prolog : Maafkan agak sedikit panjang. Ehem

Hari Minggu, Mia jogging dengan Ayu setelah sekian lama mereka tidak joging, dan tentu saja dengan tidak mandi.

Sampai rumah, rencananya Mia akan menyelesaikan jahitannya.

Tapiii…

Ada Sari sepupunya dan temannya yang mau order baju dengan desain sendiri. Dan Mia masih dengan belum mandi nya.
Ehem.
Mia pun sms Rama untuk menanyakan bagaimana caranya. Ya, Rama memang sedang memulai bisnis baju dengan desain sendiri.

Rama tidak membalas smsnya. Apa Rama masih marah gara2 masalah Agnes seminggu yang lalu itu. Mereka sudah seminggu ini lost contact. Pfffttttt…

Mia menelpon Rama.
“The number you are calling is not active. Please try again later”

Apppaaahhhh???

Td smsnya terkirim kok. Terus kenapa sekarang hp nya tidak aktif?? Konspirasi apa ini??

Setelah Sari mencatat apa yang diinginkan temannya dan temannya itu pulang.

“Kita ke tempat Rama yuk” ajak Sari.

“Hah? Tapi aku kan lagi marahan” tolak Mia.

“Alah,  paling pas ketemu ntar baikan kok. Perasaan kamu sering banget deh marahan ma Rama” bujuk Sari lagi.

“Hehe… Iya sering. Oke deh aku pake kerudung dulu”.
(Masih belum mandi, dan mau ketemu Rama. Nekad pake banget).

Sampe depan Rumah kontrakan Rama dengan ragu2. Motornya ada berarti dia ada.
Mia gugup, menyaksikan dari dekat semua ini, yang biasanya hanya bisa ia lihat dari foto2 yang dikirim Rama. Halaman ini, pohon rambutan ini dan rumah Rama.
Ini memang bukan pertama kalinya Mia lewat rumah Rama, toh Mia stalker sejati jadi ia sudah beberapa kali mengintai rumah Rama. Tapi kali ini beda, karena kini ia menginjakkan kaki disini, di halaman ini, dan sebentar lagi di rumah Rama.

Oke lannnjuuutttt (kata Ariel).

“Kamu aja yang panggil Ri”

“Berdua donkk”

Tapi tetap aja Sari yang manggil, haha..

Rama keluar, pake kaos putih. Hufffhh… Gak tau apa dia kalo Mia suka cowo pake baju putih. Jadinya kan Mia makin sukkkaaaa…

“Eh Mia ada apa??” Tanya Rama bingung.

“Aku tadi sms kamu tapi gak dibalas” rengek Mia.

“Eh bentar” Rama berjalan ke dalam mengambil hp nya. Mia dan Sari masih berdiri di depan pintu.

“Oh iya ada sms. Aku lagi nyuci pakaian tadi jadi gak dengar hehe” dikira Mia bohong apa sms dia. Etapiii dia biasa aja. Berarti Agnes bukan apa2 donk yaaa hehehe…

Mia terlihat capek berdiri.
“Duduk sini” tawar Rama menyilahkan duduk di dekatnya. Rama memang sangat tahu cara memperlakukan perempuan, especially Mia.

“Duduk sini Ri” Mia menyilahkan Sari duduk disampingnya.

“Ini mo pesen baju. Lagian bbm kamu kenapa gak aktif sih”

“Iya aku sakit kemarin. Gak sempat ngurus paket bb yang habis. Kamu gak tau kan aku sakit”

“Eeeeee….” Mia mau bicara tapi cepat2 dipotong Rama.

“Iya kamu tau tapi kamu gak mau tau”

Mia terkejut. Kenapa Rama berkata seperti ituuu… Apa yang Rama pikirkan tentangnya selama ini.

“Aku sakit parah. Kalo terjadi apa2 sama aku kamu gak tau kan?? Untung ada teman2ku yang baik hati membawa aku ke rumah sakit”

Ih kenapa Rama jahat banget sih menilai Mia.

“Ya ampun kamu sampe masuk rumah sakit?” Mia tak mengacuhkan kata2 Rama yang jahat itu.

“Gak. Rawat jalan aja kok”

“Alhamdulillah yaahhh”

“Eh baidewai kok kamu tau rumahku sih” tanya Rama.

“Apa sih yang aku gak tau tentang kamu” gombal nih Mia.

Rama speechless.

“Oya jadi desainnya tadi gimana?”

Tuh kan slalu gak mau bahas kalo tentang perasaan.

Mia merebut hp Rama. Tangan mereka sempat bercumbu. Mia merasakan aliran mahadahsyat itu.

Sekarang hp Rama ada di tangannya. Bekas tangan Rama (lebay).

“Kenapa sih bbm kamu gak aktif Ram”
“Gak punya uang ya?” Sambung Mia.

“Ih jahat banget deh. Bukan itu kaleee alasannya”

“Terus kenapa??”

“Lagi males aja”

Huffffttthh..

Mereka bicara banyak hal. Sambil sesekali tertawa. Padahal Mia belum mandi haha..
Sari kena bagian senyum2 aja.

Senang banget rasanya bisa bersama Rama. Apalagi ditambah dengan angin sepoi2 yang berhembus mesra, membuat Mia semakin betah dan tak ingin beranjak dari sana. Tapi sayang gak bisa lebih lama lagi karena Sari mau sekolah.

Di jalan pulang.

“Rama itu ternyata gitu ya orangnya” ucap Sari.

“Heh? Maksudnyehh” tanya Mia bingung.

“Waktu pertama ketemu dulu itu aku kira dia orangnya cool. Ternyata ramah dan menyenangkan banget”

“Muahahahaha… Jangan bilang kamu jatuh cinta sama dia ya?? He is mine !!!” Ancam Mia.

“Ya gak lah… Aku kan sudah sama Mas Rahmadi. Kami udah mau merid juga. Bweeee…” bela Sari.

“Syukur alhamdulillah” kata Mia lega, haha.

“Makasih untuk hari ini Rama. I’m happy” bisik Mia dalam hati.

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 67) : Antiklimaks

Mia guling2 di kasur.

“Eh lama nih gak buka twitter, stalking TL siapaaa gituuhhh” pikir Mia.

Detik selanjutnya Mia sudah berada pada rentetan kata2 pendek penuh makna itu.

“Amrazing. Ih kayanya seru nih TL nya”

Go to user…

Baca TL amrazing..

Owwwhhh… cinta laura main di resident evil 6 jd ashley graham. Gak pake gembar-gembor kaya… ah sudahlah. Begitu tweet nya.

Merasa mendapat berita heboh. Mia langsung menulis status itu di personal message bbm nya.

Isinya : cinta laura main di resident evil 6. Gak pake gembar-gembor ky si anu *eh

Yah di edit dikit lah dr tweet amrazing.

Berbagai bbm pun muncul, ada yg bertanya kebenarannya, ada juga yang sudah tau.

Dan bbm paling cetar membahana adalah bbm Rama yang isinya :

Agnes tuh pake gembar-gembor kah?

Deg. Mia terkejut. Mia shock. Kenapa Rama langsung sensi kalo yang dimaksudnya adalah Agnes. Ih fans agnes memang mengerikan yahh… sampe IDP aja dikeluarkan dari ajang world apa tuh…

Mia whatsapp Ina. Kata Ina tidak usah dibalas bbm Rama.

Okey… finished.

Tapi ternyata tidak. Sepertinya Rama yang notabene fans sejati agnes beneran sensi ma Mia. Buktinya saat Mia sms dia tidak membalas. Bbm nya tidak aktif.

Arrrggghhh… lain kali lebih hati2 nulis status. Huufffhhhh….

Semoga Rama tidak beneran marah.

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 66) : Kenapa Slalu Begitu??

Mia memegang keningnya. Kenapa kepalanya tiba2 sakit begini? Ah rasanya mau pecah. Ia tak bisa membantu ayahnya sore ini. Mia bahkan tak dapat melakukan apapun.

Malamnya Mia mulai baikan. Lalu ia pun mengutak-atik bbm nya. Cari nama Rama.

Whats??

Status Rama lagi sakit. Bahkan dengan display picture kepala sedang dikompres.
Apa-apaan ini? Kenapa untuk kesekian kalinya Rama sakit di saat Mia juga sakit?
Konspirasi macam apa ini? -__-

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 65) : Aku Cemburu

Aku benar2 tidak mengerti. Ya, semua ini memang aneh. Apa yang kurasakan ini aneh. Bagaimana bisa aku cemburu melihat keakraban mereka. Aku merasa tidak penting karena tidak bisa sedekat kedekatan mereka. Apalagi dia terus saja menulis dan mengungkit tentang kamu.

Yang paling aneh disini adalah bukan karena kamu bukan pacar aku. Bukan karena dia teman aku. Bukan karena kita memang tidak pernah ada hubungan apa2.

Eh tapi kayanya benar deh yang terakhir. Smua ini aneh karena slama ini kita tidak pernah terlibat apapun. Selama kita kenal aku tidak pernah suka kamu dan kamu tidak pernah suka aku (kayanya gak pernah kan ya?).

Anehnya kenapa aku cemburu melihat kamu dan dia?

Leave a comment »

Finding Destiny (Eps. 64) : Lagi-Lagi Dan Lagi

“Mia” bbm Rama.

“Yap ada apa?” Balas Mia.

“Kamu punya blog gak?” Whats? Pertanyaan ini lagi? Bukannya Rama sudah pernah menanyakan ini.

“Punya” Mia menjawab dengan singkat. Ia merasakan kegugupan luar biasa. Bagaimana kalo Rama membaca blognya? Arrrrgghhh.. Mia belum tahu apa yang akan terjadi.

“Apa alamatnya?” Ini kemajuan. Dulu Rama tidak menanyakan alamatnya. Dan sekarang?

Pppffffttt…

Mia sibuk sendiri. Ia tidak mungkin untuk tidak memberikan alamatnya. Aduh bagaimana ini?
Mia membiarkan Rama menunggu hingga puluhan menit. Tapi kenapa Mia malah merasa aneh karena Rama tidak sibuk menagihnya. Ya, Mia memang suka dipaksa, hahaha…

Selama puluhan menit Rama menunggu itu, Mia sibuk berjibaku untuk bisa login ke blognya yang lama. Ya blognya yang isinya penuh dengan cerita Frans.

And finally blog itulah yang Mia berikan pada Rama. Sampai saat ini Rama tak ada lagi mengungkit tentang blog Mia. Entah Rama sudah puas membacanya ato jangan2 Rama malah belum sama sekali menjamahnya. Entah.

Leave a comment »