Prolog : Maafkan agak sedikit panjang. Ehem
Hari Minggu, Mia jogging dengan Ayu setelah sekian lama mereka tidak joging, dan tentu saja dengan tidak mandi.
Sampai rumah, rencananya Mia akan menyelesaikan jahitannya.
Tapiii…
Ada Sari sepupunya dan temannya yang mau order baju dengan desain sendiri. Dan Mia masih dengan belum mandi nya.
Ehem.
Mia pun sms Rama untuk menanyakan bagaimana caranya. Ya, Rama memang sedang memulai bisnis baju dengan desain sendiri.
Rama tidak membalas smsnya. Apa Rama masih marah gara2 masalah Agnes seminggu yang lalu itu. Mereka sudah seminggu ini lost contact. Pfffttttt…
Mia menelpon Rama.
“The number you are calling is not active. Please try again later”
Apppaaahhhh???
Td smsnya terkirim kok. Terus kenapa sekarang hp nya tidak aktif?? Konspirasi apa ini??
Setelah Sari mencatat apa yang diinginkan temannya dan temannya itu pulang.
“Kita ke tempat Rama yuk” ajak Sari.
“Hah? Tapi aku kan lagi marahan” tolak Mia.
“Alah, paling pas ketemu ntar baikan kok. Perasaan kamu sering banget deh marahan ma Rama” bujuk Sari lagi.
“Hehe… Iya sering. Oke deh aku pake kerudung dulu”.
(Masih belum mandi, dan mau ketemu Rama. Nekad pake banget).
Sampe depan Rumah kontrakan Rama dengan ragu2. Motornya ada berarti dia ada.
Mia gugup, menyaksikan dari dekat semua ini, yang biasanya hanya bisa ia lihat dari foto2 yang dikirim Rama. Halaman ini, pohon rambutan ini dan rumah Rama.
Ini memang bukan pertama kalinya Mia lewat rumah Rama, toh Mia stalker sejati jadi ia sudah beberapa kali mengintai rumah Rama. Tapi kali ini beda, karena kini ia menginjakkan kaki disini, di halaman ini, dan sebentar lagi di rumah Rama.
Oke lannnjuuutttt (kata Ariel).
“Kamu aja yang panggil Ri”
“Berdua donkk”
Tapi tetap aja Sari yang manggil, haha..
Rama keluar, pake kaos putih. Hufffhh… Gak tau apa dia kalo Mia suka cowo pake baju putih. Jadinya kan Mia makin sukkkaaaa…
“Eh Mia ada apa??” Tanya Rama bingung.
“Aku tadi sms kamu tapi gak dibalas” rengek Mia.
“Eh bentar” Rama berjalan ke dalam mengambil hp nya. Mia dan Sari masih berdiri di depan pintu.
“Oh iya ada sms. Aku lagi nyuci pakaian tadi jadi gak dengar hehe” dikira Mia bohong apa sms dia. Etapiii dia biasa aja. Berarti Agnes bukan apa2 donk yaaa hehehe…
Mia terlihat capek berdiri.
“Duduk sini” tawar Rama menyilahkan duduk di dekatnya. Rama memang sangat tahu cara memperlakukan perempuan, especially Mia.
“Duduk sini Ri” Mia menyilahkan Sari duduk disampingnya.
“Ini mo pesen baju. Lagian bbm kamu kenapa gak aktif sih”
“Iya aku sakit kemarin. Gak sempat ngurus paket bb yang habis. Kamu gak tau kan aku sakit”
“Eeeeee….” Mia mau bicara tapi cepat2 dipotong Rama.
“Iya kamu tau tapi kamu gak mau tau”
Mia terkejut. Kenapa Rama berkata seperti ituuu… Apa yang Rama pikirkan tentangnya selama ini.
“Aku sakit parah. Kalo terjadi apa2 sama aku kamu gak tau kan?? Untung ada teman2ku yang baik hati membawa aku ke rumah sakit”
Ih kenapa Rama jahat banget sih menilai Mia.
“Ya ampun kamu sampe masuk rumah sakit?” Mia tak mengacuhkan kata2 Rama yang jahat itu.
“Gak. Rawat jalan aja kok”
“Alhamdulillah yaahhh”
“Eh baidewai kok kamu tau rumahku sih” tanya Rama.
“Apa sih yang aku gak tau tentang kamu” gombal nih Mia.
Rama speechless.
“Oya jadi desainnya tadi gimana?”
Tuh kan slalu gak mau bahas kalo tentang perasaan.
Mia merebut hp Rama. Tangan mereka sempat bercumbu. Mia merasakan aliran mahadahsyat itu.
Sekarang hp Rama ada di tangannya. Bekas tangan Rama (lebay).
“Kenapa sih bbm kamu gak aktif Ram”
“Gak punya uang ya?” Sambung Mia.
“Ih jahat banget deh. Bukan itu kaleee alasannya”
“Terus kenapa??”
“Lagi males aja”
Huffffttthh..
Mereka bicara banyak hal. Sambil sesekali tertawa. Padahal Mia belum mandi haha..
Sari kena bagian senyum2 aja.
Senang banget rasanya bisa bersama Rama. Apalagi ditambah dengan angin sepoi2 yang berhembus mesra, membuat Mia semakin betah dan tak ingin beranjak dari sana. Tapi sayang gak bisa lebih lama lagi karena Sari mau sekolah.
Di jalan pulang.
“Rama itu ternyata gitu ya orangnya” ucap Sari.
“Heh? Maksudnyehh” tanya Mia bingung.
“Waktu pertama ketemu dulu itu aku kira dia orangnya cool. Ternyata ramah dan menyenangkan banget”
“Muahahahaha… Jangan bilang kamu jatuh cinta sama dia ya?? He is mine !!!” Ancam Mia.
“Ya gak lah… Aku kan sudah sama Mas Rahmadi. Kami udah mau merid juga. Bweeee…” bela Sari.
“Syukur alhamdulillah” kata Mia lega, haha.
“Makasih untuk hari ini Rama. I’m happy” bisik Mia dalam hati.