Pagi2 sekali kami sudah check out dari hotel. Eh hotelnya rame euy.. ini orang2 darimana ya? Perasaan kemarin gak ada.
Pertama sarapan dulu. Ternyata Ciwidey itu jauh, ya ya smuanya memang tidak seperti bayanganku.
Kami naik taxi ke terminal Leuwipanjang dengan argo 22rb (blue bird). Sampe terminal nanya sama mas Dishub cara ke Ciwidey en ke jepara sekalian. Terus kita jalan kaki sampe lampu merah Kopo. Jauhhh… dan akhirnya naik angkot bayar 1000. Pas lampu merah tragedi terjadi, aku terjatuh. Hiks. Maklum tas ransel ini menyiksaku. Kakiku sakit banget, aku tak bisa berdiri. But.. hey there are can’t stop till here. Ya aku haru bisa, perjalanan masih panjang.
Kami naik L300 dengan tarif 25rb sudah sampe kawah putih, tanpa harus ganti2 angkot. Perjalanannya sekitar 2jam lebih.
Sampe deh di Selamat datang di kawah putih. Tas gimana nih tas, kita titip di warung makan untung aja mau.
Bayar masuk 25rb itu sudah dengan angkutan menuju sana. Naik kaya angkot terbuka gitu sekitar +-1 jam.
Akhirnya sampaii… hawanya sejuk banget. Pengen foto2 di tulisannya. Tapi penuh.
Langsung ke kawah putihnya deh. Tidak sedingin di Bromo, padahal aku sudah siap2 haha… Foto2 selesai deh. Disana peraturannya memang cuma boleh 15 menit, ya aroma belerangnya itu berbahaya kalo lama2. Kami juga sempat berfoto langsung jadi gitu 1 foto 10rb.
Pulang naik angkutannya yang tadi lagi. Perutku sudah bermasalah lagi nih, i need Lunch. Ya kami harus makan. Kami makan di tempat menitipkan tas tadi. Sempat ada suguhan menakjubkan gitu. Bule yang minta pengamen nyanyi lagu Begadang hehe..
Minum antimo lagi, ah malangnya nasibku ketergantungan obat gini. Kami harus jalan kaki sampe jalan raya. Tak ada angkot disini. Hufffhhh…
Naik angkot warna kuning jurusan terminal ciwidey 4rb. Lalu dari terminal ciwidey naik bus jurusan leuwipanjang 7rb. Dan sialnya kami kena macet, hampir sejam itu bis stuck gak kemana2. Huwaaa…
Kami sudah pengen ganti angkot tapi bus mulai bergerak. Jam 3an kami baru sampe terminal Leuwipanjang. Naik bis damri lagi ke terminal Cicaheum 3rb. Karena tujuan kami ke Jepara, sedang Leuwipanjang cuma melayani jalur tujuan ke arah Barat, sedang yang mau ke arah timur harus ke Cicaheum.
Jam setengah 5 sampe terminal, kakiku terasa sangat nyeri. Kami pesan tiket bus ke jepara (Nusantara 120rb). Eh bisnya baru berangkat jam 6 katanya. Aduh keburu gak nih, mas Obeit sudah bbm lagi mengingatkan kami.
Kami berpisah dengan Wiwi. Makasih ya Wi sudah dijamu dengan baik sekali selama di Bandung, kami banyak ditraktir Wiwi loh hehehe…
Jam 6 kurang kami masuk bus. Ahhh AC ini mencekikku. Masker dari kawah putih tadi sangat berguna untuk melindungiku dari bau udara ini.
Busnya sebenarnya enak dengan kursi yang memang di set untuk perjalanan jauh + ada bantal dan selimutnya.
Aku membuka kaos kakiku. Huwaaaa kakiku bengkak, scarry banget.
Mas2 di bangku sebelah sana tampak menarik, apalagi pas dia beli kue. Berasa nonton iklan di TV gitu sampe aku dan Ayu ikut2an beli padahal gak dimakan juga.
Aku sudah merasa sangat tidak nyaman di bus, kapan sampenya ini, tapi aku tak ingin membuka mata padahal i need antimo. Reaksinya sudah habis ini…
Akhirnya bis stop juga. Kata Ayu sih di Jakarta. Apppahhh?? Baru Jakarta?? Sekarang sudah jam 12 malam. Kita berhenti buat ngambil jatah makan. Aku gak nafsu, aku cuma butuh antimo.
Kakiku masih sakit pula. Arggghh… Saat2 begini aku butuh mama.
Bis melanjutkan perjalanan. Untung antimoku cepat bereaksi. Aku bisa tidur sampe Semarang… ketika banyak orang yang turun mau tidak mau aku harus membuka mata. Cowo di sebelahku itu pun sudah turun. Padahal kami pikir orang2 ini semuanya mau ke Jepara.
Aku juga tidak bisa nyenyak tidur tadi karena aku mimpi kami tersesat dan ketinggalan kapal.
Sudah jam 5, kami tiba di Semarang. Kupikir Jepara sudah dekat. Ternyataaa… masih jauh beuddhh…
Jam 7 kami diberhentikan di kaya halte gitu. Ada banyak bus Nusantara, apa pula ini? Aku sudah worry banget. Kami harusnya janjian jam 6 di pelabuhan Kartini. Sekarang jam 7 dan kami ditelantarkan entah di tempat apa ini. Mas Obeit en Mas Midu terus sms, bbm dan telpon. Aku panik.
Bis ke Jepara akhirnya datang. Katanya sih emang gitu. Sampe Kudus semuanya dioper. Gak ngerti juga ah. Sekarang yang ada di pikiranku cuma 2, gimana caranya kami bisa sampe pelabuhan sebelum kapal berangkat dan yang kedua apa yang kami lakukan kalo ketinggalan kapal??
Keduanya itu memenuhi pikiranku. Bis nya berjalan pelan pula. Mana banyak yang stop lagi. Oh Gosh..
Aku tak bisa berkata apa2. Aku tahu semua ada hikmahnya.
Supir dan kenek tidak bisa diajak kerjasama. Aku sudah menjelaskan bahwa kami harus naik kapal sebelum jam 8 eh kami malah diberhentikan di Terminal, harusnya stop sebelum belokan itu.
Ayu menyarankan kami naik ojek tapi tak ada satupun. Ada abang becak yang menghampiri kami. Ya sudahlah naik becak saja. Abang becak membawa becak dengan laju sekali, mana naik gunung lagi. Aku kasian padahal tapi bagaimana lagi. Sekarang sudah 7.45. Aku gugup.
Pas sampe pelabuhan kartini abang becak minta 20rb, langsung aku kasih 21rb. Dan kami melesat menuju ruang tunggu. Masih banyak orang disana, sepertinya kapal belum berangkat.
Mas Midu mana mas Midu. Aku menelponnya. Ada cowok berbaju ungu yang mengangkat telpon. Ah pasti itu pikirku, langsung kumatikan panggilanku dan menghampirinya. Eh dia malah pergi dan masih telpon2an. Wadawww… padahal aku yakin banget dia.
Telpon lagi dan… ternyata memang cowo baju ungu itu. Hahaha…
Kami langsung diberi tiket kapal dan bergegas masuk ke kapal. Untung saja masih sempat. Katanya sih ini tidak biasa, biasanya kapal berangkat tepat waktu. Syukurlah. Sekarang kami di kapal cepat siap menuju Karimunjawa. Yeayyy….